Selasa, 09 April 2013
Pemuda Berkarakter, Pemimpin Masa Depan Indonesia (Bagian II)
Karakter Pemuda Kontemporer,
Cerminan Masa Depan Bangsa
Seiring bergantinya zaman, hari demi hari permasalahan
dan tantangan yang dihadapi bangsa ini semakin sulit dan rumit. Permasalahan
yang datang tidak hanya berupa ancaman yang datangnya dari luar, namun
pondasi-pondasi yang rapuh didalamnya kerap kali menjadi sumber utama dari permasalahan
bangsa ini. Kita ambil salah satu contohnya, dari segi ekonomi, dimana jumlah
penduduk miskin masih tergolong tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik terakhir pada bulan September 2012 yang lalu penduduk miskin mencapai
28,59 juta orang atau sekita 16 persen. Tidak akan berbeda jauh dengan kondisi
sekarang kalau dilihat, atas pertimbangan harga kebutuhan pokok yang terus
meningkat dan juga dipengaruhi oleh kondisi pasokan kebutuhan impor yang tidak
stabil.
Di panggung politik permasalahan yang ada mungkin
juga tidak berbeda jauh, lihatlah saja berita korupsi ber-jamaah Hambalang semakin hari semakin memanas hingga terus menyeret
beberapa nama tersangka. Sebuah potret tindakan korupsi para pemimpin-pemimpin
bangsa ini, seolah menjadi tontonan yang tidak lumrah lagi ditayangan
media-media. Disamping itu bobroknya penegakan hukum juga menjadikan indikasi
bahwa bangsa ini bukannya lebih baik, namun makin merosot. Ditambah lagi
perseteruhan lembaga penegak hukum yang tidak sepantasnya untuk dipertontonkan
kepada masyarakat, yang seharusnya memberikan jaminan keamanan kepada masyrakat
justru meresahkan masyarakat. Fenomena yang berkembang bahwa keadilan dari
penegakan hukum seutuhnya sepertinya hanya menjadi harapan belaka bagi
masyarakat, terutama bagi masyarakat kalangan menengah kebawah yang sedikit
modal untuk mengharapkan pembelaan hukum. Ini seolah menjadi sebuah tamparan
keras bagi rakyat atas pilihannya sendiri.
Dan inilah sebuah gambaran kondisi sekarang,
nilai-nilai kemanusiaan yang semakin hari semakin tergerus dan ditopang oleh
pondasi-pondasi yang keropos. Faktor dalam yang banyak menyebabkan kemerosotan
bangsa, belum lagi faktor dari luar dimana bangsa-bangsa asing yang
terus-menerus mengeruk sumberdaya yang ada di negeri ini. Sejarah yang tidak
mungkin kita harapkan terulang kembali ketika krisis moneter 1997 melanda
bangsa ini. Sebuah contoh nyata bagaimana sebuah negara dapat terpuruk akibat
permainan mata uang yang konon dilakukan oleh pelaku pasar uang. Dengan
berbagai permasalahan yang kompleks, maka berdampak besar terhadap ketahanan
nasional sendiri. Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik yang datang
dari dalam ataupun luar, secara langsung ataupun tidak langsung mengancam dan
membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Tidak cukup waktu, tidak cukup lembaran untuk
menuliskan masalah-masalah yang akan kita hadapi sekarang. Pastinya inilah
permasalah bangsa kita sekarang. Jika ingin kita banding-bandingkan dengan
sejarah yang telah silam, maka tidak akan jauh berbeda. Namun satu hal yang
harus digaris bawahi dan menjadi bahan pelajaran adalah kepedulian. Kepedulian
terhadap suatu perubahan. Dan ingat sejarah yang telah dicatat dalam tinta emas
sejarah perubahan suatu bangsa dan peradaban, adalah pemuda tokohnya. Lalu
pertanyaannya, dimanakah pemuda Indonesia sekarang, setelah sekian lama redup
?. Lalu jika tidak pemuda, siapa lagi yang akan peduli terhadap bangsa ini
kedepan ?. Apakah semua permaslahannya akan terus berlarut-larut tanpa
perubahan ?.
0 komentar:
Posting Komentar