Selasa, 24 April 2012
PIKAT PASAR EROPA, INDONESIA PROMOSIKAN PRODUK PERIKANAN
kkp.go.id - Indonesia tengah mempromosikan potensi produk perikanan guna meningkatkan penetrasi ke pasar Eropa serta sebagai langkah konkrit peningkatan neraca perdagangan melalui ajang Pameran Seafood International “European Seafood Exposition (ESE)” . Langkah strategis ini ditujukan untuk membantu pelaku usaha Indonesia dalam memasarkan, memperkenalkan dan mengembangkan produk di pasar internasional, khususnya di Uni Eropa. Penyelenggaraan pameran memasuki tahun ke 20, diselenggarakan pada 24–26 April 2012 di Brussel Belgia. Pameran seafood terbesar di dunia, yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun tersebut diikuti oleh 1.600 pelaku usaha, baik pembeli maupun penjual produk perikanan, dari 140 negara. “event tersebut merupakan sarana paling efektif di dunia untuk melakukan kegiatan kontak dagang antar penjual dan pembeli,” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C.Sutardjo di Brussels, Belgia, Senin (23/4). “Sementara itu, bagi perusahaan yang telah memiliki jaringan pasar dapat memanfaatkan ajang pameran dimaksud sebagai sarana untuk menjaga hubungan dan komunikasi dengan buyer asing,” sambungnya.
Uni Eropa (UE) merupakan pasar tujuan ekspor utama ketiga setelah Amerika Serikat dan Jepang dengan pangsa sekitar 13 persen. Sementara itu, ekspor produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Nilai ekspor produk perikanan tahun 2009 tercatat sekitar 293,35 juta dolar AS, kemudian naik menjadi 330,68 juta dolar AS dan naik lagi menjadi 460 juta dolar AS di tahun 2011. Total nilai ekspor produk perikanan Indonesia tahun 2011 mencapai 3,52 milyar dolar AS.
Menurut Sharif, UE menerapkan persyaratan pasar yang sangat ketat khususnya terkait food safety dan sustainability. Namun, tetap masih sangat atraktif bagi para pengusaha. “Besarnya potensi pasar di wilayah Eropa tersebut perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya. Atas dasar itulah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali bekerja sama dengan CBI- Ministry of Foreign Affairs, The Royal Netherlands untuk mengadakan“Pavilion Indonesia Bersama” pada ESE yang berlokasi di Hall 11 dengan total luas stand 190m2. Pavilion ini dimanfaatkan oleh 14 perusahaan diantaranya, PT Rex Canning, Lautan Bahari Sejahtera, Wirontono Baru, Tuna Permata Rezeki, Multi Monodon Indonesia, Artha Mina Tama, Bonecom, Pacific Harvest, Dharma Samudra Fishing Industry. Produk-produkhasil perikanan yang dipamerkan antara lain, frozen (tuna, udang, marlin, snapper, grouper, mahi-mahi), canned (sardines, tuna, mackerel, crabmeat, shrimps, snails and baby clams), fishmeal, oilfish dan value added products. ESE merupakan trend setter dunia di dalam perkembangan industri, terkait penanganan dan pengolahan hasil perikanan konsumsi. Seperti diketahui bahwa, keikutsertaan Indonesia dalam ESE dimulai sejak 2004 silam.
Partisipasi Indonesia pada ESE 2011 telah menghasilkan transaksi sekitar Rp275 miliar, meningkat 205 persen dibandingkan dari tahun 2010 yang mencapai angka Rp89,9 miliar.Menurutnya, pameran internasional merupakan sebuah barometer bagi para produsen untuk mengukur keunggulan-keunggulan produk pesaing sehingga pelaku usaha dapat memperbaiki dan mengembangkan produk ekspornya.
Sementara itu, berbagai upaya juga dilakukan KKP bersama perwakilan Indonesia di Brussels untuk menangani isue IUU fishing, menjaga kelestarian sumber daya ikan, mendukung praktek usaha penangkapan ikan yang lebih fair serta kemajuan dalam penerapan praktek budidaya yang baik. Sharif berharap, melalui upaya ini Komisi Eropa dapat menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemasok produk perikanan yang reliable dan hambatan ekspor seperti yang tertuang dalam CD 220/2010 dapat segera dicabut. Perlu diketahui sejak tahun 2010 kasus tersebut menurun dan tidak ada satupun kasus untuk produk perikanan budidaya Indonesia.
Selain itu, dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo bersama dengan Duta Besar RI untuk UE, para buyer, asosiasi importer seafood Eropa dan peserta pameran ESE dari Indonesia melakukan serangkaian pertemuan dan makan malam bersama yang diiringi dengan peluncuran (launching) promosi penyelenggaraan World Bali Seafood Show yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2013 mendatang di Bali, Indonesia.
Uni Eropa (UE) merupakan bentuk kerja sama regional kawasan Eropa dengan 27 negara anggota dan memiliki jumlah penduduk 499 juta, GDP 16,8 triliun euro(28 persen GDP dunia) telah menjadi kekuatan utama ekonomi dan politik global. Saat ini UE merupakan kekuatan dagang terbesar di dunia yang menguasai 20 persen nilai ekspor-impor global.
Sepercik Harapan
Semua berawal dari sebuah kebersamaan untuk membangun fondasi berupa semangat dan motivasi yang kuat. Semoga pertanian akan bangkit ditangan para generasi pemuda yang solid dan selalu memberikan kontribusi untuk masa depan negeri ini.
Indonesia merindukan sosok pemuda-pemuda yang gagah, mempunyai karakter yang kuat, terutama dalam bidang pertanian yang membutuhkan uluran tangan dari pemuda bagaimana cara merubah wajah pertanian Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tak kan ada lagi cerita petani yang kelaparan, anak yang kurus tak sekolah.
Hidup Mahasiswa...!
Hidup Pertanian Indonesia...!
Terhentak merenung sejenak melintasi fikiran mengingatkan pada sebuah lirik dari Marjinal,
Buruh Tani
Bersatu
padu rebut demokrasi
Demi
tugas suci yang mulia
Hari-hari
esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya
tatanan masyarakat
Indonesia
baru tanpa orba
Marilah
kawan, mari kita kabarkan
Di
tangan kita tergenggam arah bangsa
Sebuah
lagu tentang pembebesan
Di
bawah kuasa tirani
Kususuri
garis jalan ini
Berjuta
kali turun aksi
Bagiku
satu langkah pasti