.mbt-pager { border-top: 2px dashed #ddd; border-bottom: 2px dashed #ddd; margin-bottom: 10px; overflow:hidden; padding:0px;} .mbt-pager li.next { float: right; padding:0px; background:none; margin:0px;} .mbt-pager li.next a { padding-left: 24px; } .mbt-pager li.previous { margin:0px -2px 0px 0px; float: left; border-right:1px solid #ddd; padding:0px; background:none; } .mbt-pager li.previous a { padding-right: 24px; } .mbt-pager li.next:hover, .mbt-pager li.previous:hover {background:#333333; } .mbt-pager li { width: 50%; display: inline; float: left; text-align: center; } .mbt-pager li a { position: relative; min-height: 77px; display: block; padding: 15px 46px 15px; outline:none; text-decoration:none;} .mbt-pager li i { color: #ccc; font-size: 18px; } .mbt-pager li a strong { display: block; font-size: 20px; color: #ccc; letter-spacing: 0.5px; font-weight: bold; text-transform: uppercase; font-family:oswald, sans-serif, arial; margin-bottom:10px;} .mbt-pager li a span { font-size: 15px; color: #666; font-family:oswald,Helvetica, arial; margin:0px;} .mbt-pager li a:hover span, .mbt-pager li a:hover i { color: #ffffff; } .mbt-pager li.previous i { float:left; margin-top:15%; margin-left:5%; } .mbt-pager li.next i { float: right; margin-top: 15%; margin-right: 5%; } .mbt-pager li.next i, .mbt-pager li.previous i , .mbt-pager li.next, .mbt-pager li.previous{ -webkit-transition-property: background color; -webkit-transition-duration: 0.4s; -webkit-transition-timing-function: ease-out; -moz-transition-property: background color; -moz-transition-duration: 0.4s; -moz-transition-timing-function: ease-out; -o-transition-property: background color; -o-transition-duration: 0.4s; -o-transition-timing-function: ease-out; transition-property: background color; transition-duration: 0.4s; transition-timing-function: ease-out; } .fa-chevron-right {padding-right:0px;}
Bismillahirrahmanirrahim

Jumat, 05 Agustus 2011

Empat Warga Muslim Ditembak Mati di Provinsi Thailand Selatan

eramuslim.com - Empat warga Muslim ditembak mati dalam tiga serangan terpisah di Thailand selatan Kamis kemarin (4/8), polisi mengatakan, dan insiden ini merupakan pembunuhan terbaru dalam suatu wilayah dilanda kekerasan separatis selama tujuh tahun.

Seorang mantan guru sekolah Islam ditembak mati di rumahnya sebelum fajar kamis kemarin di Pattani, dan sekitar dua jam kemudian di provinsi yang sama, seorang pria dan istrinya ditembak mati saat mereka mengendarai sepeda motor.

Di Yala, tubuh pria Muslim lainnya ditemukan di sisi jalan dengan dua luka tembak di kepalanya, kata polisi.

Muslim membentuk mayoritas penduduk di provinsi Yala, Pattani dan Narathiwat yang berbatasan dengan Malaysia. Thailand sedniri adalah negara yang didominasi penduduk beragama Buddha.

Lebih dari 4.600 orang telah tewas dan 9.000 terluka sejak pemberontakan menentang negara Thailand muncul kembali pada tahun 2004. Tidak ada kelompok yang kredibel yang telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang berlangsung hampir setiap hari, di mana lebih dari 40.000 polisi dan tentara Thailand dikerahkan.

Polisi menduga pembunuhan mungkin pembalasan atas tewasbta seorang guru sekolah Buddhis yang ditembak saat mengendarai sepeda motor di Pattani Rabu lalu.

Lebih dari 140 guru telah tewas di wilayah ini sejak tahun 2004. Para ahli mengatakan mereka menjadi target oleh militan karena mereka melambangkan pengaruh negara Thailand dalam sebuah wilayah Muslim beretnis Melayu yang independen hingga satu abad lalu.

Pihak berwenang biasanya menyalahkan pemberontak untuk sebagian besar serangan, termasuk terhadap Muslim. Namun, Muslim lokal menyalahkan banyak pembunuhan dilakukan warga Buddhis atau polisi nakal dan tentara.

Tiga provinsi, dan sebagian kecil dari Songkhla adalah bagian dari kesultanan Melayu yang dianeksasi oleh Thailand pada tahun 1909. Dan ketegangan separatis terus terjadi sejak saat itu.(fq/reu)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More